Selasa, 27 Desember 2011

PSSI..Oh..PSSI (IPL + ISL = PSSI)

Salam Bloggers,.
PSSI kisruh lagi,.huah bosen banget dengarnya bila wadah tertinggi sepakbola Indonesia terjadi kemelut yang berkepanjangan, seperti perang saudara yang terus berkecamuk untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkannya. Atau mungkin hampir mirip bagaikan sekuel sinetron serial yang tak kunjung usai (bersambung terus sampai beberapa episode). Hmmm belum cukup dewasakah sikap PSSI dan para dedengkotnya? Masih ingat di dalam pikiranku ketika dulu PSSI dipimpin oleh Nurdin Halid  (NH) yang menyatakan klub yang berada di bawah naungan PSSI adalah anggota Indonesia Super League (ISL)) yang dikelola PT Liga Indonesia. Namun sekarang justru berbeda pada masa kepemimpinan  Djohar Arifin Husin (DAH) yang menganggap klub yang sah dan di bawah naungan PSSI adalah yang berlaga di pentas Indonesia Premier League (IPL) yang dikelola PT Liga Prima Sportindo Indonesia (LPIS).  Anehnya lagi pemain klub yang berlaga di ISL bakal tidak bisa memperkuat skuad merah putih. Mengingat PSSI, berdasarkan surat FIFA mengangggap kompetisi tersebut ilegal.

Hmmm, pikirku ini hanya akan membuat masalah baru dan semakin banyak masalah yang dibuat PSSI maka semakin jenuh para insan sepakbola tanah air. Itu juga yang menandai kenapa Rahmad Darmawan (RD) menyatakan mundur sebagai pelatih timnas U-23. Wah-wah semakin runyam aja nih, bisa-bisa nanti para pemain timnas juga ikut mengundurkan diri, nah kalo sudah begitu siapakah yang akan bersedia bertanggungjawab? Menurutku kenapa gak sekalian NH dan DAH aja yang bermain bola, kita liat siapa yang menang daripada insan sepakbola tanah air dpusingkan oleh sejumlah oknum terkait. Ribut-ribut? mending gak usahlah.

Kenapa dualisme kompetisi masih saja terjadi di dalam tubuh PSSI? Dulu PSSI berkoar-koar bahwa kompetisi yang dikelolanya adalah profesional. Namun faktanya penyusunan jadwal pertandingan pun amburadul dan sering mendapatkan protes dari klub peserta (inilah kelebihan PSSI). Dari yang seharusnya jumlah 18 klub untuk berlaga di kompetisi tertinggi membengkak menjadi 32 klub, kemudian keputusan itu berubah menjadi 24 klub dan sekarang tak tahulah berapa jumlah klub yang terdaftar sah untuk mengikuti kompetisi. Sudahlah untuk apalagi bapak-bapak yang mempunyai kewenangan dan jabatan saling bertentangan. Sudah saatnya untuk PSSI kembali ke jalan yang benar serta menghapuskan citra jelek yang sempat melekat di mata masyarakat. Kita sebagai insan sepakbola indonesia hanya bisa berdoa dan berharap agar semua masalah ini dapat terselesaikan dan kembali kondusif.

Apa pendapat anda???????

UFO emoticon
Kalau dipikir-pikir ternyata kisruh pengurus lebih ngetop ketimbang prestasi,.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Syahrini makan kue tar,.
Klik di sini kalau mau koementar,.

Label

Curcol (23) Film (9) Forum Diskusi (7) Kesehatan (9) Kuliner (3) Novel (1) Olahraga (19) Profil Tim (3) Sejarah (1) Wisata (10)

Artikel Populer

Trailer Film


MusicPlaylistView Profile
Create a playlist at MixPod.com