Rabu, 26 Oktober 2011

Kuil Sam Poo Kong

Mendengar namanya saja pasti kita udah tahu dimana letaknya. Yups, letaknya di Kota Semarang,.lebih tepatnya di daerah Simongan. Konon dulunya tempat ini adalah tempat persinggahan laksamana Cheng Ho (seorang panglima perang tiongkok kelahiran Persia yang beragama Islam). Awal abad ke-15 terbentuk sebuah koloni dari komunitas muslim tionghoa dan pribumi di muara kaligaran. Menurut sebuah sumber, Laksamana Cheng Ho adalah seorang nahkoda Muslim dari China yang tengah berlayar menjelajah dunia untuk berdagang sambil menyebarkan ajaran Islam. Berhubung Cheng Ho adalah seorang tokoh yang berasal dari daratan China, maka klenteng yang berdiripun kini digunakan sebagai tempat kegiatan pemujaan dan pencarian peruntungan sebagaimana tradisi-tradisi yang biasa dijalankan oleh masyarakat keturunan China hingga saat ini. Sumber yang sama sempat mempertanyakan, apakah Cheng Ho dan Sam Po Kong adalah orang yang sama? 
 
Cheng Ho yang bernama lain Mahuan adalah keturunan Mongol (bukan China) yang menjabat sebagai nahkoda kapal. Sedangkan Sam Po Kong merupakan pemilik kapal niaga tsb. So, keduanya merupakan tokoh yang berbeda. Kedua tokoh ini dipercaya memiliki misi yang sama yaitu menyebarkan agama Islam disepanjang kegiatan berdagangnya (walaupun sampai sekarang, bukti penyebaran ajaran tersebut belum ditemukan). Saat itu garis pantai Semarang masih terletak di kaki perbukitan Simongan, dan pantai Semarang merupakan pelabuhan penting yang banyak disinggahi para pedagang asing yang berasal dari Melayu, Cina dan Belanda. Komunitas Cina yang datang ke Semarang dipimpin oleh Sam Poo Tay Djien atau dikenal dengan nama lain Zheng He (Cheng Ho), seorang taykam Kaisar Cheng Zu (Dinasti Min) penganut agama Isalam yang diutus untuk mencari mustika di daerah utara. Armada Zheng He adalah armada Cina pertama yang mendarat di Semarang pada tahun 1401 AD.
Menurut sumber lain, meninggalnya Sam Poo pada usia 61 tahun diduga ditangan Wang Cing Hong yang dikenal dengan nama Kyai Juru Mudi Dampo Awang. Sam Poo tokoh Cina yang beragama Islam itu dari marga Ma (bukan marga Cen/The), berasal dari Yen Nan, kota Gwen Ming, desa Cin Ling, Cina dan jenazahnya dimakamkan di gua Gedung Batu Semarang. Dalam buku ”In Nie Hwa Jiauw She” di halaman 70, 71, 72, 73, dikatakan, makam di sebelah gua tersebut merupakan makamnya Sam Poo. Karena, waktu berlayar ke Semarang, kapalnya tenggelam, meninggal dan dikubur di tempat tersebut. Tetapi, dari penelitian Kong Kwan, ditemukan kalau itu merupakan makamnya Wang Cing Hong. Hasil penelitiannya dibenarkan para sejarahwan/ilmuwan yang menyatakan bahwa itu makamnya Wang Cing Hong. Seorang budayawan Cina tinggal di Semarang Budi Haliman Halim ketika mengantar sejarahwan Prof Wang Gwen Cang, guru besar ”Cie Nan” ke Klenteng Gedong Batu mengemukakan pendapatnya bahwa ceritera tersebut, tidak benar. Sementara Prof Wang mengemukakan makamnya Wang Cing Hong atau Juru Mudi Dampo Awang itu baru dugaan orang. Karena Wang Cing Hong setelah sembuh tidak mungkin mau tinggal lama di Semarang. Dan, pelayaran Sam Poo yang pertama hingga keempat tidak mampir Semarang. Singgah di Simongan, Gedong Batu, Semarang, pada pelayaran kelima. Itupun karena Wang Cing Hong sakit. Menurut buku ”Ming She” (riwayat Ming) seri Ke-325, Sam Poo berlayar yang keenam (1421-1422) bertepatan dengan meninggalnya Raja Ming Jen Cu (Cu Tie). Pada saat pelayarannya ketujuh (1431-1433), tidak diketahui kisahnya. Buku tersebut tidak menulis kisah pelayaran ketujuh. Sementara sekretaris Sam Poo bernama Ma Hwan pada pelayaran ketujuh Sam Poo dalam bukunya ”Ing Ya Sen Lan” dan ”Ca Wa Kwok”, tidak menceriterakan kehidupan Sam Poo. Tetapi bisa menulis kematian She Cin Jing tokoh Cina yang ada di Palembang dengan jelas. Sedangkan Sam Poo dimana?, tidak ditulis.

Apakah mungkin, meninggalnya Sam Poo di tangan Wang Cing Hong?. Karena saat pelayaran ketujuh, Sam Poo masih hidup. Saat patungnya dibuat dan diletakan di dalam gua, bukan setelah Wang Cing Hong sembuh, tetapi setelah Sam Poo meninggal. Kedatangannya kedelapan kali di Palembang dan Semarang, setelah Wang Cing Hong meletakkan jabatan yang datang secara pribadi.










Baby Soldier emoticon"Lalu sumber mana yang benar? Pikirku ah yang kutahu jangan sekali-kali melupakan sejarah cuy,.."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Syahrini makan kue tar,.
Klik di sini kalau mau koementar,.

Label

Curcol (23) Film (9) Forum Diskusi (7) Kesehatan (9) Kuliner (3) Novel (1) Olahraga (19) Profil Tim (3) Sejarah (1) Wisata (10)

Artikel Populer

Trailer Film


MusicPlaylistView Profile
Create a playlist at MixPod.com